Kamis, 10 Oktober 2019

Bintang, Langit dan Cinta

kianaakia
Sinar bintang temani ku dalam gelap,
mengenang indahnya senyum mu,


Bintang yang selama ini bersinar bagai pelita malam,
kini ia ada di sini,
di sisi ku,

Malam yang gelap,
iringi kayuhan sepeda ku,
peluk mu semakin erat mendekap ku penuh ketakutan,
mengapa kau takut gelap?
bukankah banyak hal indah yang dapat kau lihat dalam gelap?


Lihatlah,
lihat bintang-bintang itu,
mengapa mereka tak takut gelap?
karena ada langit,
tak usah kau takut menjadi bintang,
karena aku akan menjadi langit,

Air mata mu iringi langkah ku,
pergi meninggalkan kota penuh cerita,
tangisan mu memberatkan langkah ku pergi,
kau tau ku tak ingin,
namun kau pun tau ku tak bisa,


Jikalau kau rindukan ku,
beranjaklah dari ranjang mu,
tengoklah dari jendela mu,
lihatlah langit yang mengiringi bintang,


Seperti aku,
yang selalu mengiringi mu,
walau tak di sisi mu,


Teruntuk Langit

kianaakia


Kutatap engkau kala kusendiri
Kunikmati keindahan yang tak tertandingi

Sejauh apapun mata memandang
Kau tetap luas membentang

Sang awan perlahan berpindah
Terasa penuh kisah-kisah indah


Berbagai bentuknya membuatku berangan
Apa saja yang hendak kutuaikan

Kini aku terpana menghayatimu
Anganku melambung menafsirkan pesanmu
Bagi jiwa-jiwa yang tak menganggapmu
Tak mengerti betapa besar arti hadirmu

Ingin ragaku terbang ke angkasa
Melintas riang diantara berjuta mega

Berapa kalipun akan kuyakinkan mereka
Bahwa engkau menyimpan banyak cerita

Meski tak sampai jemari menyentuhmu

Tetaplah terpancar tirta keelokanmu
Yang puaskan imajinasiku
Menghiasi dikala hambar hariku

Langit....
Tetaplah indah
Agar aku bisa menikmatimu dengan romansa

Langit....
Tetaplah di atas
Mengilhamiku hayalan yang tak terbatas.